Selamat Datang Di SAKAYALOWAS BLOG silahkan anda download apa yang anda butuhkan disini semoga bermanfaat

Haiiii,Baca ini...jangan lupa Komentar nya dooong.....

zwani.com myspace graphic comments

Senin, 10 April 2017

PENTINGNYA MENGGALI SEJARAH SUMBAWA

Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan
kepada kamu ayat-ayat yang memberi penerangan,
dan contoh-contoh dari orang yang terdahulu sebelum kamu
dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa”.
(An Nuur : 34)
Masuknya Islam ke Sumbawa merupakan bagian dari perjalanan panjang sejarah Islam yang dimulai dari jaman Rasulullah SAW pada tahun 571 – 632, dilanjutkan dengan para Khalifatur Rasyidin (632 – 661), lalu para sultan dari dinasti Umayyah (661 – 750), Abasyyiah (750 – 1258), dan diteruskan oleh raja-raja kerajaan Islam lainnya, sehingga akhirnya tiba di Sumbawa. Dalam perjalanan panjang itu, ada sejarah yang kemudian dapat diceritakan kembali oleh generasi penerusnya, ada yang samar-samar, namun ada pula yang hilang sama sekali. Sejarah sejatinya adalah rekaman perjalanan waktu. Ia seperti teropong yang mampu menembus lorong-lorong waktu masa silam. Ia akan mampu di recovery ulang ketika memiliki catatan-catatan yang lengkap, maka sungguh beruntung negara seperti Cina yang sangat menghargai sejarahnya sehingga rekaman jejak-jejak masa lalu mereka dapat dibaca dan dipelajari oleh generasi penerusnya. Ketika sejarah Sumbawa hanya mampu dipahami sampai abad ke 17, Cina memiliki data yang lengkap tentang keberadaan dinasti mereka bahkan dari mulai abad 2000 SM. Sumbawa memang bukanlah Cina, tapi dari negara ini banyak hal yang dapat di pelajari.
Sejarah akan mampu memberi makna ketika ia dtulis dan disampaikan ke khalayak ramai, bukan disimpan di dalam peti atau rak-rak buku. Sejarah juga harus di gali, tidak bisa didiamkan begitu saja, karena ada hak masyarakat untuk mengetahui sejarahnya sendiri. Penggalian sejarah akan mampu mengais kembali simpul-simpul sejarah yang tercecer, dan menguak tabir-tabir gelap yang menyelimutinya selama ini. Lewat penggalian sejarah masyarakat dapat mengetahui masa-masa yang kelam dan gemilang dari sejarahnya sendiri.
Salah satu simpul sejarah Sumbawa yang masih terserak di mana-mana adalah sejarah tentang Islam. Sejarah ini masih samar-samar, bahkan di beberapa tempat masih sangat gelap, namun setelah dilakukan penggalian kembali, meskipun belum sepenuhnya terkuak, ternyata banyak memunculkan hal-hal yang tak terduga. Siapa yang pernah menyangka kalau Sumbawa ternyata memiliki ulama-ulama kaliber internasional yang namanya sejajar dengan ulama-ulama besar dari daerah lainnya, atau tentang kesultanan Sumbawa yang merupakan satu-satunya kesultanan di nusantara bahkan mungkin dunia yang memiliki Majelis Islam. Kenyataan yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa seluruh Sultan Sumbawa khususnya dari Dinasti Dewa Dalam Bawa merupakan keturunan ahlul bait nabi, dan yang terakhir kesultanan Sumbawa merupakan 1 (satu) diantara 3 (tiga) kesultanan di nusantara selain Gowa dan Aceh yang memiliki fasilitas khusus atau rumah pusaka di Mekkah. Sebenarnya masih banyak lagi kenyataan-kenyataan yang mengejutkan dari hasil penggalian Sejarah Islam di Sumbawa, dan kesemuanya itu merupakan harta yang tak ternilai bagi sebuah daerah ”kecil” seperti Sumbawa. Penggalian kembali bangunan konstruksi Sejarah Islam di Sumbawa akan memberikan dampak dan manfaat luar biasa bagi generasi sekarang dan generasi yang akan datang. Kejelasan informasi tentang keberadaan tokoh-tokoh Islam Sumbawa masa lalu seperti Syekh Zainuddin Tepal, ulama Sumbawa yang pernah menjadi Imam Masjidil Haram, Syekh Muhammad Ali bin Abdur Rasyid bin Abdullah Qadhi as-Sumbawi,Syekh Umar bin Abdur Rasyid as-Sumbawi,Syekh Idris bin Utsman as-Sumbawi, dll akan mampu membangkitkan kebanggaan dan motivasi bagi generasi masa kini, bahkan sejarahnya dapat ditelusuri dan di gali kembali untuk dibuat dalam bentuk bangunan konstruksi yang utuh yang selanjutnya dapat dipersembahkan bagi generasi yang akan datang. Seperti ungkapan Erich Fromm, ‘Sejarah manusia dari kebudayaan-kebudayaan yang tinggi, yang rontok karena mereka tidak mampu melakukan reaksi sukarela yang terencana dan rasional untuk menghadapi tantangan.
Sumber : SAKAYALOWAS
***Yang mengcopy Paste tulisan ini harap mencantumkan Sumbernya guna kita menghargai Tulisan dan karya seseorang agar anda tidak dikatakan PLAGIAT

0 komentar:

Posting Komentar

Harap Tinggalkan pesan anda,,,

Tulisan Populer